Jumat, 21 Agustus 2015

PERSELISIHAN DI DALAM TRANSAKSI JUAL BELI

Setiap hubungan hukum yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia tidak luput dari suatu permasalahan atau sengketa baik yang dapat dinilai dalam skala kecil atau bahkan skala besar. Hal ini pun terjadi dalam suatu perikatan jual – beli. Pada dasarnya suatu perikatan terjadi karena adanya perjanjian dan undang – undang. Khusus perikatan yang terjadi karena perjanjian, harus memenuhi syarat sahnya suatu perjanjian menurut Pasal 1320 Kitab Undang – Undang Hukum Perdata (“KUH Perdata”), yaitu adanya kesepakatan para pihak, kecakapan pihak yang membuatnya, hal tertentu yang diperjanjikan dan sebab – sebab yang halal.


Contoh sengketa jual beli tanah:


Berikut ini kami sampaikan adanya rubrikasi baru bertitel PAGAR HUKUM. Rubrik ini kami maksudkan sebagai ruang publik dimana para pembaca bisa berdiskusi, bertanya tentang hal-hal hukum yang mungkin tengah dihadapi. Rubrik ini  diasuh oleh seorang ahli di bidang hukum yakni Antonius Yudo Prihartono (AYP), seorang mantan Yesuit. Semua pertanyaan kepada AYP silakan kirim ke redaksi@sesawi.net
——————————————————————————————
Yth. Pak AYP,
Mohon konsultasi masalah yang sedang kami hadapi. Saya membeli tanah 3 tahun lalu dari salah seorang teman, sebut saja Budi. Dan saat ini sudah kami bangun menjadi rumah tinggal dan telah kami tempai selama 2 tahun terakhir ini.

Ternyata sekitar sebulan lalu baru kami ketahui bahwa sebelum saya beli tanah tersebut pernah menjadi sengketa antara Pak Budi dengan pihak kerabatnya, yaitu Pak Rahmat. Sengketa tersebut dimenangkan oleh pihak Pak Budi. Namun sesudah setahun ini Pak Budi meninggal dunia dan pihak keluarga Pak Rahmat kembali menggugat tanah tersebut yang saat ini sudah kami beli dan tempati.

Apa yang harus kami lakukan dan bagaimana langkah-langkah hukum yang harus kami lakukan? Kami tidak memegang sertifikat tanah tersebut tetapi memegang akta jual beli atas tanah tersebut. Mohon bantuan penjelasan.
Terima kasih sebelumnya.
Eko, Semarang.
Pak Eko, yang pertama-tama perlu dilakukan adalah adalah mempertahankan hak Pak Eko dengan cara membantah gugatan pihak Pak Rahmat dan membuktikan sebaliknya bahwa Pak Eko berhak atas tanah tersebut.
Perkara ini adalah lingkup perdata (sengketa hak), maka Pak Eko harus dapat membuktikan hak tersebut dengan alat bukti perdata sebagaimana diatur dalam Pasal 164 HIR dan pasal 1866 KUHPerdata yaitu antara lain: Bukti Tulisan/Surat, Bukti saksi, Persangkaan, Pengakuan atau Sumpah.
Dalam hal ini Pak Eko dapat menunjukan bukti Akta Jual Beli yang Pak Eko miliki, sehingga dapat menjelaskan hak atas tanah yang sudah Pak Eko beli dan tempati saat ini. Walaupun faktanya Pak Eko belum memiliki sertifikat atas tanah tersebut.
Pak Eko perlu juga menghadirkan saksi-saksi yang melihat/menyaksikan saat dilakukannya jual beli tanah tersebut dari Pak Rahmat, sehingga dapat menguatkan dalil-dalil bahwa telah terjadi peralihan hak yang sah antara Pak Eko dengan Pak Budi berdasarkan Akta Jual Beli (AJB) tanah.
Yang perlu dilakukan adalah menguatkan bahwa Pak Eko telah membeli tanah dari orang yang berhak menjualnya yaitu Pak Budi, seperti yang Bapak ceritakan pada kronologis bahwa tanah di wilayah itu dulu pernah menjadi sengketa antara keluarga Pak Budi dengan Pak Rahmat dan akhirnya dimenangkan oleh Pak Budi. Maka Pak Eko juga dapat menunjukkan di pengadilan hal tersebut, misalnya berupa Putusan Pengadilan yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap  (in kracht van gewijsde).
Dipihak lain keluarga Pak Rahmat juga harus dapat membuktikan gugatan mereka sebagaimana diatur dalam Pasal 163 HIR (Het Herzien Inlandsch Reglement) yang menyatakan bahwa : “Barangsiapa yang mengatakan mempunyai barang sesuatu hak, atau menyebutkan sesuatu kejadian untuk meneguhkan haknya itu, atau untuk membantah hak orang lain, maka orang itu harus membuktikan adanya hak itu atau adanya kejadian itu”.
Demikian jawaban yang kami berikan berdasarkan kronologis dan pertanyaan yang Saudara berikan, semoga dapat bermanfaat. Dan apabila diperlukan bantuan hukum silakan menghubungi advokat terdekat.
Source: google

Kamis, 06 Agustus 2015

Definisi Negoisasi

Secara umum kata "negosiasi" berasal dari kata to negotiate, to be negotiating dalam bahasa inggris yang berarti "merundingkan, membicarakan kemungkinan tentang suatu kondisi, dan atau menawar". Sedangkan kata-kata turunanya adalah antara lain"negotiation" yang berarti "menunjukkan suatu proses atau aktivitas untuk merundingkan, membicarakan sesuatu hal untuk disepakati dengan orang lain", dan "negotiable" yang berarti "dapat dirundingkan, dapat dibicarakan, dapat ditawar".
Negosiasi adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari dengan kita sadari maupun tidak, sebagai contoh ketika kita sedang berbelanja atau membeli sesuatu di pasar, maka kita akan terlibat suatu proses tawar-menawar harga barang yang akan kita beli (kecuali apabila kita membeli disupermarket/minimarket kita tidak akan bisa menawar), dalam hal ini berarti kita sedang melakukan praktik negosiasi. Begitu juga ketika kita sedang meminta sesuatu kepada orang tua kita, misalkan kita menginginkan handphone (HP) namun orang tua kita malah membujuk kita dengan janji akan dibelikan sepeda dan tidak membelikan HP dengan alasan tertentu, dalam hal ini orang tua kita melakukan proses negosiasi dengan kita.

Bagi beberapa orang, untuk contoh kasus pada saat kita berbelanja di atas, beberapa orang merasa cukup dengan harga yang ditawarkan oleh penjual, sementara yang lain merasa perlu untuk melakukan negosisasi dengan menawar harga kembali untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Kesadaran untuk "merasa perlu untuk menawar kembali" ternyata menghasilkan suatu bentuk penghematan. Berawal dari kesadaran inilah kemudian menjadi dasar telenta yang dikembangkan sebagai suatu bentuk negotiation skill.
DEFINISI NEGOSIASI
Definisi negosiasi secara formal dapat diartikan sebagai suatu bentuk pertemuan bisnis antara dua pihak atau lebih untuk mencapai suatu kesepakatan bisnis. Negosiasi merupakan perundingan antara dua pihak dimana didalamnya terdapat proses memberi, menerima, dan tawar menawar. Selain itu negosiasi juga merupakan ijab kabul dari sebuah proses interaksi yang dilakukan oleh kedua belah pihak untuk saling memberi dan menerima atas sesuatu yang ditentukan dengan kesepakatan bersama.
TUJUAN NEGOSIASI
Ada beberapa tujuan dari sebuah negosiasi dalam bisnis, yaitu antara lain :
  1. Untuk mendapatkan atau mencapai kata sepakat yang mengandung kesamaan persepsi, saling pengertian dan persetujuan.
  2. Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi bersama.
  3. Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi saling menguntungkan dimana masing-masing pihak merasa menang (win-win solution).

MANFAAT NEGOSIASI
Selain mempunyai tujuan, negosiasi juga mempunyai manfaat. Manfaat yang diperoleh dari sebuah proses negosiasi di dalam pengertian bisnis resmi antara lain adalah :
  1. Untuk mendapatkan atau menciptakan jalinan kerja sama antar badan usaha atau institusi ataupun perorangan untuk melakukan suatu kegiatan atau usaha bersama atas dasar saling pengertian. Dengan terjalinnya kerjasama antar kedua belah pihak inilah maka tercipta sebuah transaksi bisnis yang saling terkait, sehingga membuat hidup perekonomian. Dengan kata lain, bahwa suatu proses negosiasi bisnis merupakan bagian dari suatu proses interaksi guna menghidupkan perekonomian dalam skala yang lebih luas.
  2. Dalam sebuah perusahaan, sebuah proses negosiasi akan memberikan manfaat untuk menjalin hubungan bisnis yang lebih luas dan juga untuk mengembangkan pasar, yang diharapkan memberikan peningkatan penjualan. Proses negosiasi bisnis juga akan menghasilkan harga yang lebih baik dan efisiens, yang memberikan keuntungan yang lebih besar. Dalam jangka panjang hal ini akan memberikan kemajuan dari sebuah perusahaan.
 Hambatan dalam Keberhasilan Negosiasi 

Melihat negosiasi sebagai konfrontasi 
Konfrontasi tidak diperlukan dalam negosiasi. Kenyataannya, negosiasi yang efektif dicirikan dengan pihak-pihak yang bekerjasama untuk mendapatkan solusi, daripada masing-masing pihak berupaya MEMENANGKAN kontes keinginan. 
Selalu diingat bahwa sikap yang anda tunjukkan pada saat negosiasi (msl. keras, korporatif) akan menentukan tone dalam interaksi. Jika anda melakukan konfronasi, anda akan berkelahi dengan tangan anda. 

Mencoba Menang Dengan Berbagai Cara 
Jika anda "menang" maka harus ada yang kalah, dan akan menciptakan situasi yang kian sulit. Perspektif terbaik dalam negosiasi adalah mencoba untuk menemukan solusi dimana kedua pihak"menang" . Jangan melihat negosiasi sebagai kontes yang harus dimenangkan. 

Menjadi emosional 
Adalah hal yang wajar menjadi emosional pada saat melakukan negosiasi yang penting. Namun, semakin kita emosional, semakin kita kurang membangun negosiasi yang konstruktif. Sangat penting untuk menjaga kendali. 

Tidak mencoba memahami orang lain 
Karena kita mencoba menemukan solusi yang dapat diterima kedua belah pihak, kita perlu memahami kebutuhan dan keinginan orang lain . Jika kita tidak tahu kebutuhan atau keinginan orang lain, kita tidak dapat melakukan negosiasi dengan baik. Yang sering terjadi, ketika kita mencoba mencari tahu tentang seseorang, yang kita temukan adalah ketidaksetujuan yang tidak signifikan. 

Fokus pada kepribadian, bukan isu Biasanya, dengan orang yang tidak begitu kita sukai, kita cenderung menganggap betapa sulitnya orang tersebut. Ketika hal tersebut terjadi, negosiasi yang efektif tidak mungkin dilakukan. Maka penting untuk berpegang pada isu, dan menyingkirkan rasa suka atau tidak suka pada individu. 

Menyalahkan orang lain 
Pada konflik atau negosiasi, masing-masing pihak memberikan kontribusi, yang menjadikannya lebih baik atau buruk. Jika anda menyalahkan orang lain karena kesulitan yang dibuat, anda akan menciptakan situasi kemarahan. Jika anda bertanggung jawab terhadap masalah, anda menciptakan semangat kerja sama. 

Beberapa tip negosiasi 
• Mengumpulkan perspektif orang lain 
• Dalam situasi negosiasi gunakan pertanyaan untuk mendapatkan info apa yang menjadi perhatian dan dibutuhkan seseorang. 
Anda dapat mencoba: 
- Apa yang perlukan dari saya terkait hal ini? 
- Apa pendapat anda mengenai saran/pertanyaan saya? 

Ketika anda mendengarkan orang lain menyatakan perhatian atau kebutuhannya, gunakan respon untuk memastikan apa yang anda dengar benar. 

Misalnya: Jadi, yang anda maksud adalah anda khawatir terhadap pergantian tersebut dan kami akan melupakan anda…Bukankah demikian? 

Jika hal ini memang benar, anda ingin memastikan biaya telepon juga mencakup makan siang? 

Menyatakan kebutuhan anda 
Orang lain perlu tahu apa yang anda butuhkan. Penting untuk tidak hanya menyatakan apa yang anda butuhkan namun juga mengapa anda membutuhkannya. Ketidaksetujuan biasanya terjadi karena metode dalam memecahkan isu, namun bukan sasaran keseluruhan. 

Misalnya: 

Hari Selasa saya akan ke dokter, sekitar satu jam... Saya ingin memastikan kalau saya sehat sehingga saya bisa memberikan kontribusi yang lebih baik bagi perusahaan. 

Menyiapkan opsi sebelumnya 
Sebelum memasuki sesi negosiasi, siapkan beberapa opsi yang dapat anda berikan jika solusi yang anda ajukan tidak diterima. Antisipasi mengapa orang lain tidak dapat menerima saran anda, dan siapkan alternatif.

Jangan berdebat 
Berdasarkan Performance Management - A Briefcase Book, Negosiasi adalah menemukan solusi...Berdebat adalah mencoba membuktikan orang lain salah. Kita tahu hal tersebut ketika negosiasi berubah dimana kedua pihak mencoba membuktikan pihak lain yang salah, dan tidak ada kemajuan yang dibuat. Jangan membuang waktu dengan berdebat. Jika anda tidak setuju dengan sesuatu, utarakan ketidaksetujuan anda dengan halus namun asertif. Jangan merendahkan orang lain atau terlibat dalam perkelahian. 

Pertimbangkan waktu 
Ada waktu yang baik dan buruk untuk bernegosiasi. Waktu yang buruk adalah dimana: 

. tingkat kemarahan yang tinggi di salah satu sisi 
. adanya masalah lain yang timbul 
. tingkat stress yang tinggi 
. kelelahan di satu sisi atau lainnya 

Hindari waktu diatas untuk bernegosiasi. Jika mereka muncul pada saat negosiasi, time-out/ break diperlukan, atau dijadwalkan ulang ke waktu yang lebih baik. 

Kesimpulan

Negosiasi adalah proses yang kompleks namun bermanfaat untuk dikuasai. Jika anda tetap ingat bahwa anda bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan negosiasi, dan jika anda mengikuti tip diatas, maka proses negosiasi akan menjadi semakin mudah.

Source: google

Manfaat Negosiasi Dalam Dunia bisnis

Dalam dunia bisnis, negosiasi menjadi hal yang biasa terjadi. Sebuah transaksi bisnis biasanya didahului dengan negosiasi, maka bisnis tidak akan terjadi.
Negosiasi ibarat sebuah permainan yang tujuannya adalah untuk memperoleh kesepakan terbaik. Memenangkan negosiasi bisnis menjadi langkah awal yang baik bagi sebuah perusahaan. Oleh karena itu, dalam dunia bisnis seorang negosiator ulung adalah aset berharga.
Menjadi negosiator ulung membutuhkan pengalaman dan jam terbang yang sudah teruji. Tips berikut bisa menjadi referensi awal bagi Anda bagaimana menjadi negosiator ulung dan memenangkan negosiasi bisnis.
Dalam setiap negosiasi, ada seseorang yang di posisi tawar kuat dan di posisi tawar lemah. Kenali posisi tawar Anda sebelum bernegosiasi dan cari tahu segala informasi tentang lawan negosiasi. Semakin banyak tahu, semakin banyak celah yang bisa Anda ambil. Pihak yang membutuhkan deal biasanya adalah pihak yang cenderung menyerah lebih dulu saat bernegosiasi.
Mengenali posisi tawar diri sendiri tidak lah cukup. Kenali juga bagaimana lawan negosiasi melihat posisi tawarnya. Jika posisi tawar diri tidak begitu bagus, namun Anda melihat lawan merasa membutuhkan perjanjian tersebut, Anda dapat memanfaatkan ketakutan lawan untuk memenangkan negosiasi.
Jangan buru-buru beranjak dari negosiasi atau menyetujui perjanjian sebelum Anda mendapatkan sesuatu sebagai imbal balik yang sepadan. Ketika Anda memberikan sesuatu tanpa meminta lawan melakukan hal yang sepadan, lawan akan merasa berhak atas perjanjian tersebut dan meminta lebih lagi.
Memenangi sebuah negosiasi bisnis diperlukan kemauan untuk melihat segala hal dari sudut pandang lawan. Alih-alih menjadi agresif untuk memenangkan negosiasi, akan lebih baik jika seorang negosiator memahami sudut pandang lawan dan menunjukkan niat untuk memenuhi kebutuhan sang lawan. Tapi bukan berarti memberikan segalanya. Cukup menghilangkan kegalauan lawan, bukan memenuhi segala keinginannya.
Kesuksesan negosiasi akan memberikan perbedaan yang signifkan terhadap kesuksesan bisnis Anda.

Source: google